Sekilas Info

Murah tapi Nikmat! Mama Ayu Ungkap Sejarah Menu Makan Paket ‘Acak-acak’

Published

on

SERANG, suarahimpunan.com – Warung Makan Mama Ayu yang menyediakan menu paket ‘acak-acak’ nampaknya sudah tidak asing lagi ditelinga warga , khususnya warga daerah Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, , .

Lokasinya yang berdekatan dengan beberapa kampus di , menjadikan warung makannya sebagai sasaran tepat bagi mahasiswa untuk bisa makan dengan harga terjangkau plus rasanya enak.

Dengan harga sepuluh ribu, pembeli sudah bisa mendapatkan dan boleh memilih lauk campurannya yang terdiri dari telor dadar, tempe oreg basah, tempe oreg kering, terong balado, tumis, dan lain-lain.

Mama Ayu, wanita paruh baya pemilik warung makan mengungkapkan bahwa adalah menu andalan bagi mahasiswa-mahasiswa yang datang.

“Biasanya usai kegiatan, atau habis rapat katanya, mahasiswa pada datang kesini buat makan dan beli paket acak-acak ini. Apalagi sebelum Covid-19, abis magrib pasti ramai banget sampe penuh,” katanya saat diwawancarai oleh salah satu tim kru LAPMI Serang Raya, Selasa (1/2).

Ia mengungkapkan, bahwa warung makannya telah berdiri dari tahun 2000-an, dan telah viral sejak tahun 2012 hingga sekarang.

Baca Juga:  Bertemu Dengan Mahasiswa PKh, Walikota Antusias

“Mahasiswa yang udah kerja, udah punya anak, mereka masih suka mampir kesini. Bahkan ada yang datang cuma buat silaturahmi aja,” ujar wanita yang kerap dipanggil Mamake itu.

Menurutnya, awal mula menu makan paket acak-acak tersebut viral karena ada seorang mahasiswa indekos yang datang untuk memesan makan, kemudian mahasiswa itu menjadi langganan warung makan Mama Ayu.

“Mahasiswa yang datang itu akhirnya jadi langganan disini, dan sering bawa teman-temannya. Dia juga akrab banget sama saya, sampai manggil saya Mamake. Jadi sampe sekarang saya dipanggil Mamake sama pelanggan mahasiswa,” tuturnya.

“Pokoknya kalau ada yang panggil saya Mamake dan ada yang beli makan pakai menu paket acak-acak, pasti itu mahasiswa,” tambahnya.

Baca Juga:  HPN 2022, Walikota Serang Apresiasi PWKS

Dirinya mengaku bahwa ia terkadang iba dengan mahasiswa-mahasiswa indekos yang jauh dari keluarga dan tinggal di kota orang.

“Kadang saya gak tega, sama mahasiswa yang datang. Biasanya dengan terbuka mereka menceritakan latar belakang kehidupannya, dan emang ternyata gak semua mahasiswa itu orang mampu kan,” tutur Mama Ayu.

Setelah bertemu langsung dengan Mamake selaku pemilik warung makan dengan menu legend-nya itu, memang benar bahwa ia terlihat begitu ramah dan sangat berjiwa keibuan.

Tak heran jika dirinya sangat dekat dengan para pelanggan, terutama pelanggan mahasiswa.

Ia pun tak sungkan-sungkan untuk mengatakan kepada pelanggan mahasiswa untuk makan ke tempatnya, walaupun mereka tidak ada uang.

“Mangkanya saya suka bilang ke anak-anak mahasiswa, kalau gak punya uang juga gakpapa kesini aja,” tukasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lagi Trending