MANADO, suarahimpunan.com – Pleno 3 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI MPO) yang mengusung tema ‘Resolusi HMI untuk Indonesia’ resmi dibuka pada Minggu (5/6).
Agenda seremonial yang dilaksanakan di Graha Gubernuran Sulawesi Utara ini, turut dihadiri sejumlah tokoh nasional yang bergabung secara luring dan daring melalui Zoom Meeting.
Ketua Panitia Pelaksana Pleno 3, Aditya Saputra, mengatakan bahwa pembukaan Pleno ini dihadiri sekitar 30 cabang dan 4 Badan Koordinasi (Badko).
“Sejauh ini ada sekitar 30-an cabang yang hadir, dari Badko ada sekitar 4 yang baru hadir untuk hari ini. Tapi ada dikonfirmasi ada beberapa Badko juga yang akan menyusul nanti setelah pembukaan, mungkin di hari esok, dan juga ada beberapa cabang yang mengonfirmasi akan kedatangan mereka di esok saat kegiatan Pleno berlangsung,” ujarnya.
Aditya pun menjelaskan bahwa agenda resmi Pleno akan berakhir pada 9 Juni dan dilanjut dengan agenda field trip pada tanggal 10 Juni.
“Untuk rangkaian agenda itu pelaksanaanya lima hari, dari tanggal 5 sampai 9. Nah untuk tanggal 10 itu field trip,” jelasnya.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Manado, Rizky Dandi Mantali, mengatakan bahwa Pleno 3 ini merupakan adalah agenda nasional pertama yang diselenggarakan di Cabang Manado, setelah 22 tahun HMI berdiri dan berkembang di Manado. Pihaknya pun berkomitmen akan menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan sebaik mungkin hingga acara berakhir.
“Salah satu misi dilaksanakannya Pleno 3 di Manado, sesuai keinginan dan keputusan Pleno 2, salah satunya ingin menjalankan misi dakwah, karena dengan kekhasan Manado kita tahu bahwa daerah yang jumlah masyarakat muslimnya sedikit,” ungkapnya.
Dandi pun menjelaskan bahwa gambar Jembatan Soekarno yang terdapat dalam logo Pleno 3 merupakan representatif dari Kota Manado.
“Ini salah satu monumen yang berarti dan berharga di Manado, nah ini juga salah satu icon di Kota Manado yang jadi tempat berkunjung orang-orang dari luar Manado. Jembatan Soekarno ini kan diresmikan itu di tahun 2015 jadi jembatan yang cukup baru juga, jadi saya pikir ketika jadikan Jembatan Soekarno ini sebagai logo ini jadi representatif dari Kota Manado itu sendiri,” paparnya.
Ketua Umum PB HMI MPO, Affandi Ismail Hasan, mengatakan bahwa dalam Pleno 3 ini akan membahas tiga agenda penting.
“Pleno ke-3 ini kita memiliki tiga agenda fundamental yang pertama agenda untuk membicarakan tentang problematika HMI baik yang bersifat internal atau eksternal HMI, yang kedua tentunya menetapkan tuan rumah Kongres HMI ke-33, kemudian yang ketiga tentunya agenda-agenda besar lainnya yang harus kita bicarakan,” ujarnya.
Affandi pun mengungkap bahwa pemilihan tema ini dilatar belakangi oleh kondisi Indonesia yang sedang dirundung oleh banyak problematika.
“Karena memang situasi bangsa dan negara kita saat ini sedang tidak baik-baik saja, kita tahu bersama ada problem hutang luar negeri, kemudian ada problem kemiskinan yang meningkat, ada problem demokrasi atau politik kita yang semakin menunjukkan ketidak-sehatannya, kemudian kualitas pendidikan kita yang juga harus terus ditingkatkan dan mampu bersaing di dunia internasional, problem hukum kita juga yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah, dan banyak juga problem lainnya yang penting diberikan solusi oleh HMI,” terangnya.
Ia pun menjelaskan bahwa salah satu alasan menjadikan HMI MPO Cabang Manado sebagai tuan rumah Pleno 3 adalah untuk memperlihatkan wajah HMI pada masyarakat Manado yang penuh toleransi.
“Alhamdulillah di samping HMI Cabang Manado ini berkembang cukup baik dan cukup pesat, muslim di Manado ini khususnya Kota Manado minoritas, tetapi kita tahu bersama bahwa komitmen masyarakat Manado adalah menjadikan Manado ini sebagai kota toleransi yang mengayomi semua umat beragama, maka kita juga bersyukur HMI ada disini bisa berdakwah dan bersyiar, kita juga ingin memperlihatkan wajah HMI yang Rahmatan Lil Alamin sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan saudara-saudara kita dari pemeluk agama yang lain,” tandasnya.
(SPT)