Literatur

HMI Itu Apa Sih?

Published

on

() merupakan organisasi yang didirikan pada 5 Februari 1947, yang dibentuk oleh Bapak Lafran Pane dua tahun pasca kemerdekaan didasari karena kegundahannya melihat pemikiran barat komunis liberalis yang merasuk ke dalam pemikiran mahasiswa. hadir dengan menyuguhkan nuansa keimanan, keilmuan, dan keislaman pada pemikiran mahasiswa. Seperti yang kita ketahui sebagai rahim dari mahasiswa Islam tetap eksis sampai saat ini dalam bidang perjuangan dan .

HMI memiliki tujuan yaitu “Terbinanya Mahasiswa Islam menjadi Insan Ulil Albab yang turut bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi Allah SWT.” Jika kita lihat, terdapat dua frasa di dalam tujuan tersebut, yaitu terwujudnya mahasiswa Islam yang Ulil Albab dan terbinanya masyarakat yang diridhoi Allah SWT.

Tujuan yang dibuat bukan semata-mata hanya untuk sebuah formalitas organisasi saja. Di dalam tujuan tersebut, HMI mencetak kader-kader yang Ulil Albab sebagai upaya untuk menciptakan tatanan masyarakat yang diridhoi Allah SWT. Karena perlu kita sadari bahwasannya tidak mungkin suatu peradaban dapat maju dan berkembang serta diridhoi Allah apabila masyarakatnya termasuk ke dalam orang-orang yang bodoh dan tidak beribadah.

Dalam lingkup dinamika organisasi mahasiswa, tentunya HMI memiliki tantangan berupa persaingan dengan organisasi lainnya. Di Cabang Serang menggunakan pendekatan keimanan, akademis keilmuan, dan perjuangan seperti jargon yang dimiliki HMI yaitu Yakinkan dengan Iman, Usahakan dengan Ilmu, Sampaikan dengan Amal (YAKUSA) Yakin Usaha Sampai.

Baca Juga:  Paripurna Kota Serang Diseruduk Mahasiswa, Perjuangkan Kesejahteraan Guru Non PNS

Adapun pola kegiatan yang dibangun dan dijaga pada tubuh HMI yaitu semangat membaca. Karena, ketika Latihan Kader (LK), HMI menekankan kepada kader-kadernya bahwa disaat sendiri ia harus membaca kemudian menghafal dan menulis. Bacaan yang diutamakan yaitu Al-Qur’an, dan buku penunjang lainnya seperti buku pengetahuan umum dan buku referensi penunjang kuliah dan keilmuan yang lain. Dan apabila kader HMI sedang berkumpul, mereka berdiskusi tidak untuk membicarakan keburukan sesama.

Dalam , HMI menggunakan Lembaga Kekaryaan guna menarik minat mahasiswa dan juga guna meng-upgrade kapasitas kader. Berikut contoh lembaga kekaryaan yang umum didengar atau dijumpai:
1. LAPMI (Lembaga Pers Mahasiswa Islam)
2. LEMI (Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam)
3. LAPENMI (Lembaga Penelitian Mahasiswa Islam)
4. PAHMI (Pecinta Alam Mahasiswa Islam)
5. LDMI (Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam)
6. LSBMI (Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam)
7. LAPENMI (Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam)
8. LBHMI (Lembaga Bantuan Hukum Mahasiswa Islam)
9. LTMI (Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam)
10. Dll menyesuaikan kebutuhan dan inisiatif kader.

Baca Juga:  Paket Jatuh Cinta

Tidak hanya Lembaga Kekaryaan, HMI juga memiliki Lembaga Khusus yaitu :
1. KOHATI (Korps HMI Wati)
2. KPC (Korps Pengader Cabang)

Tercatat terdapat banyak kader HMI Cabang Serang yang turut aktif dalam kegiatan menulis dan kepenulisan. Jika melihat pada kuantitas kader, ini juga merupakan tantangan bagi Cabang Serang, agar pengurus baik di komisariat maupun cabang dapat lebih fokus memetakan dan mengasah potensi kader. Sehingga arah pendidikan dan perkaderan akan lebih mengedepankan kualitas, dan hal ini terus diupayakan untuk memberikan kesadaran pada mahasiswa agar dapat bersinergi bersama untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang diridhoi Allah SWT.

“Tak ada jalan lain untuk memerdekakan masyarakat dari tirani selain mendekatkan mereka pada Allah dan mencerdaskannya.” -Irkham Magfuri Jamas

Lagi Trending