Literatur

Perubahan untuk Pendidikan Indonesia

Published

on

Oleh: Yunda Wina Mardhatillah Vinnisa, Kader Komisariat Untirta Pakupatan

Indonesia adalah sebuah negara yang kita tempati sekarang, yang mana apapun di dalamnya semua itu milik kita, baik kejelekkannya maupun keunggulannya. Tentunya semua jalan baik maupun buruknya kualitas negara itu ditentukan oleh kita sebagai masyarakat.

Bukan hanya pemerintah saja yang memegang kualitas Indonesia, melainkan seluruh warga negara ikut terlibat. Namun, semua perjalanan menuju kemajuan pasti ada kepala (pemimpin) yang menuntun kita agar mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang dimaksud ini adalah pemerintah atau pejabat negara yang mewakili rakyat. Karena itu, kita membutuhkan pemerintah yang baik, guna mencapai tujuan yang bukan hanya wacana semata.

Jika pemerintah adalah kepalanya, maka generasi milenial sebagai badannya. Mengapa generasi milenial? Seperti yang kita tahu bahwa usia generasi milenial adalah usia produktif, yang mampu berkarya dan menjadi agent of change atau agen perubahan untuk negeri ini.

Tentunya untuk merubah suatu negara, harus menyelesaikan masalahnya. Salah satu masalah di Indonesia adalah yang masih belum terbilang baik. Dilansir pada situs web cekaja.com, pada tahun 2020 Indonesia menduduki posisi ke-70 dari total 93 negara yang diurutkan.

Sistem yang digunakan saat ini adalah kurikulum nasional yakni Kurikulum 2013 yang menekankan pada beberapa poin penting. Dengan kurikulum itu, bukan berarti kurikulum yang dibuat Pak Nadiem Makariem tidak bagus. Mungkin ada hal yang harus diperbaiki lagi dari segi SDM-nya maupun isi dari kurikulum tersebut supaya bisa lebih membaik lagi.

Baca Juga:  Rencana Gelar Penyambutan Bapak Presiden RI, Ketum HMI MPO Cabang Serang Hilang Kontak

Dari kasus di atas, kita tidak bisa serta merta menyalahkan pemerintah. Percuma saja jika sudah dibuat sedemikian bagus dan berkualitas, tetapi orang yang menjalankannya tidak ingin bekerja sama, atau sering melanggar, maka perubahan itu tidak akan pernah tercapai. Karena itu, kita harus membentuk SDM yang berkualitas dengan cara memberikan penyuluhan, pembinaan, dan diberi kesadaran untuk menjadi manusia yang produktif. Jika pengaruh dari permasalahannya sudah berkualitas maka, akan sangat mudah merubah di Indonesia ini menjadi sempurna.

Berbagai permasalahan memang sering kali menghambat peningkatan mutu nasional, terlebih di daerah tertinggal atau terpencil, yang mana itu sangat mewarnai perjalanan pendidikanIindonesia.

Di berbagai daerah terpencil masih banyak dijumpai kondisi di mana anak-anak belum terlayani pendidikannya, angka putus sekolah yang masih tinggi, juga permasalahan kekurangan guru (walaupun pada sebagain daerah, khususnya daerah perkotaan persediaan guru berlebih), sarana dan prasarana yang belum memadai dan masih banyak lagi.

Itulah sederat fakta-fakta yang menghiasai dunia pendidikan kita di daerah terpencil. Dengan adanya berbagai permasalahan penyelenggaran pendidikan di daerah tertinggal atau terpencil, seharusnya masalah pelayanan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun, Masyarakat luas juga, melalui berbagai organisasi kemasyarakatan, dan organisasi lainnya bisa ikut terlibat dalam membantu mengatasi berbagai kekurangan layanan pendidikan di daerah terpencil.

Baca Juga:  Sosialisasi Pada Hari Aksara, Puspemkot Dipasangi Huruf Braile

Dari masalah ini, kita sebagai generasi milenial yang mampu merubahnya. Kita harus sadar dan berinisiatif untuk ikut berpartisipasi atau bahkan mengadakan pengabdian ke berbagai daerah terpencil, yang mana tidak adil bagi mereka belum bisa mendapatkan pembelajaran yang baik.

Mengingat sekarang yang sudah menginjak zaman teknologi yang canggih. Dengan masa yang kita jalani saat ini, di mana semua mudah dijalani dengan teknologi, maka kita harus memanfaatkannya dengan baik. Dengan itu kita harus mampu menjadikan kemudahan ini sebagai kesempatan yang berharga, jangan sampai malah jadi boomerang bagi kita.

Apa sih yang kita bisa lakukan sebagai generasi milenial yang merdeka? Tentunya seperti yang sudah di jelaskan di atas, memanfaatkan kemudahan itu harus kita gunakan dengan pemikiran kreatif untuk merubah pendidikan di Indonesia. Sekarang sudah banyak aplikasi-aplikasi penunjang pembelajaran yang kreatif seperti Ruang Guru, Zenius, Brainly, dan lain-lain. Selain itu juga, kita bisa mengadakan seminar pendidikan atau yang lainnya, yang mana bisa sangat mudah diakses melalui Google Meet atau Zoom. Dan melalui internet kita juga bisa mencari berbagai beasiswa untuk pendidikan agar kita tidak perlu memikirkan biaya.

Referensi:

https://www.cekaja.com/info/sistem-pendidikan-terbaik-di-dunia

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lagi Trending